KEBUDAYAAN ASLI KOTA PALEMBANG

Kebudayaan Asli Kota Palembang

Kebudayaan Asli Kota Palembang

Blog Article


Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, adalah salah satu kota tertua di Indonesia dengan sejarah panjang yang dimulai sejak era Kerajaan Sriwijaya. Sebagai pusat peradaban maritim pada abad ke-7 hingga 13 M, Palembang memiliki kekayaan budaya yang dipengaruhi oleh berbagai unsur lokal dan asing. Kebudayaan asli kota ini mencerminkan tradisi, adat istiadat, serta seni yang masih dijaga hingga kini. Berikut beberapa aspek kebudayaan asli Palembang yang menjadi identitasnya:

Pawai Budaya Palembang




1. Tradisi Adat dan Upacara


Adat istiadat Palembang sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Islam. Beberapa tradisi yang terkenal antara lain:

  • Adat Perkawinan Palembang
    Prosesi pernikahan di Palembang penuh dengan simbolisme dan kemegahan. Salah satu tradisinya adalah "cucuk lampah," di mana pasangan pengantin diarak dengan iringan musik tradisional. Pengantin juga memakai pakaian adat dengan kain songket khas Palembang, lengkap dengan mahkota yang disebut aesan gede.

  • Upacara Tepung Tawar
    Tradisi ini dilakukan dalam berbagai acara penting seperti pernikahan, khitanan, atau saat memulai usaha. Tepung tawar adalah ritual doa keselamatan dan keberkahan yang dilakukan dengan menaburkan beras kunyit atau air bunga kepada individu yang diberkati.






2. Seni Musik dan Tari


Musik dan tari menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Palembang:

  • Tari Gending Sriwijaya
    Tarian ini menggambarkan kemegahan Kerajaan Sriwijaya. Biasanya dipertunjukkan untuk menyambut tamu kehormatan, Tari Gending Sriwijaya diiringi dengan alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan serunai.

  • Dulang Musik Palembang
    Musik dulang adalah salah satu seni musik tradisional Palembang yang menggunakan alat seperti rebana dan gendang. Lirik-lirik yang dinyanyikan sering kali berupa syair yang penuh nilai religius dan nasihat.






3. Kain Songket


Kain songket adalah warisan budaya yang paling ikonik dari Palembang. Kain ini ditenun dengan benang emas dan perak, menciptakan pola yang elegan. Pembuatan kain songket membutuhkan ketelatenan dan keterampilan tinggi. Selain digunakan dalam upacara adat, kain songket juga menjadi simbol status sosial.




4. Kuliner Tradisional


Budaya Palembang tak lengkap tanpa kuliner khasnya. Beberapa makanan tradisional yang populer adalah:

  • Pempek
    Hidangan ini sudah menjadi identitas Palembang. Dibuat dari campuran ikan dan tepung sagu, pempek disajikan dengan kuah cuko yang khas.

  • Tekwan dan Model
    Sup khas Palembang yang berisi bola-bola ikan (tekwan) dan tahu isi (model) dengan kuah yang gurih.

  • Kue Tradisional
    Palembang juga kaya dengan kue tradisional seperti kue lapis, maksuba, dan engkak ketan yang sering disajikan dalam acara adat.






5. Rumah Adat Limas


Rumah Limas adalah simbol arsitektur tradisional Palembang. Rumah panggung ini memiliki lima tingkatan yang mencerminkan hierarki sosial. Ruang-ruang dalam rumah Limas sering digunakan untuk kegiatan adat seperti rapat keluarga besar atau upacara adat.




6. Bahasa Palembang


Bahasa Palembang adalah dialek Melayu yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat lokal. Bahasa ini memiliki dua tingkatan, yaitu bebe (bahasa kasar) dan bari (bahasa halus). Tingkatan ini menunjukkan sopan santun dalam berbicara, terutama kepada orang yang lebih tua.




Pelestarian Kebudayaan Palembang


Dalam menghadapi modernisasi, masyarakat Palembang terus berupaya melestarikan budaya lokal melalui festival, pendidikan, dan dokumentasi. Festival seperti "Festival Sriwijaya" menjadi ajang tahunan yang memamerkan kekayaan budaya Palembang, mulai dari seni tari, musik, hingga pameran kain songket.

Dengan keberagaman budayanya, Palembang tidak hanya menjadi kota sejarah, tetapi juga destinasi budaya yang menawarkan pengalaman mendalam tentang kekayaan tradisi Indonesia. Pelestarian budaya ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga identitas lokal di tengah arus globalisasi.

Report this page